Metodologi Sufi Healing
Metodologi berasal dari
bahasa asing methodology dalam kamus psikologi metodologi memiliki dua arti
yaitu :
- Formulasi metode untuk dipakai dalam penelitian terhadap pengetahuan
- Metode yang digunakan dalam suatu penyeliodikan khusus
Metodologi berisikan
tentang metode-metode yang digunakan untuk meneliti, mengkajin dan
mengungkap ilmu pengetahuan berdasarkan
disiplin ilmu itu sendiri .
Metodologi sufi healing
tentu bersandar pada cara kerja kaum sufi. Dimana basis ajarannya adalah
tasawuf.
Menurut M Hamdan Bakran
adz-Dzaky metodologi tasawuf terdiri dari metode-metode peleburan diri dari
sifat-sifat, karakter-karakter dan perbuatan-perbuatan yang menyimpang dari
kehendak dan tuntunan ketuhanan, metode ini dibagi tiga yaitu :
1.
Takhalli
Yaitu
metode pengosongan diri dari bekas-bekas kedurhakaan dan pengingkaran dosa terhadap
Allah SWT dengan jalan melakukan pertobatan yang sesungguhnya.
Firman Allah SWT
(QS 11:3) Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (jika
kamu mengerjakan yang demikian), niscaya dia akan memberi kenikmatan yang baik
(terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang Telah ditentukan dan dia akan
memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan)
keutamaannya. jika kamu berpaling, Maka Sesungguhnya Aku takut kamu akan
ditimpa siksa hari kiamat.
Fase takhalli yaitu
fase pensucian mental, jiwa, akal,
pikiran kalbu, dan moral dengan sifat-sifat mulia ddan terpuji, metodi takhalli
secara tekhnis ada lima yaitu:
a. Menyucikan
yang najis, dengan melakukan istinja dengan baik, teliti dan benar dengan
menggunakan air atau tanah
b. Menyucikan
yang kotor, dengab cara mandi atau menyiram air ke seluruh tubuh dengan cara
yang baik teliti dan benar
c. Menyucikan
yang bersih, dengan cara berwudhu dengan air dengan cara yang baik teliti dan
benar.
d. Menyucikan
yang suci (sikap) dengan mendirikan shalat taubat untuk memohon ampun kepada Allah
SWT
e. Menyucikan
yang maha suci dengan berdzikir dan mentauhidkan Allah dengan kalimat laa
illaha illa allah
Metodi ini disebut juga
dengan metode penyucian ruhani,yakni merenungkan keburukan dunia in dan
menyadari bahwa ia palsu dan cepat sirna, dan mengosongkan hati darinya, hal
ini hanya dapat dicapai dengan
perjuangan menakluikan hawa nafsu dan kesungguhan perjuangan yang terpenting
adalah melaksanakna peraturan-peraturan disiplin lahirian secra terus-menerus dalam
keadaan apapun.
2.
Tahalli
Yaitu
pengisian diri dengan ibadah dan ketaatan, aplikasi tauhid dengan akhlak yang
terpuji dan mulia, firman Allah (QS 2:62) Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan
orang-orang Shabiin[56], siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman
kepada Allah[57], hari Kemudian dan beramal saleh[58], mereka akan menerima
pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak
(pula) mereka bersedih hati.
Dalma mencapai esensi
tauhid ada beberapa hal yang sangat penting yanh harus dilakukan:
a. Perbaikan
pemahaman dan aplikasi tauhid
b. Perbaikan
pemahaman dan aplikasi ilmu syariat
c. Perbaikan
pemahaman dan aplikasi ilmu tarekat
d. Perbaikan
pemahaman dan aplikasi ilmu hakikat
e. Perbaikan
pemahaman dan aplikasi ilmu ma’rifat
3. Tajalli
Makna
bahasa dapat berartti tampak, terbuka, menampakan atau menyatakan diri, pada
tingkatan ini Allah SWT menampakan diri-Nya seluas-luasnya kepada hamba yang
dikehendaki-Nya. Bukan hanya cahaya kebenaran hakiki, tetapi dzat yang memiliki
cahaya itulah yang tampak semua hijab yang lahir dan batin. Telah terbuka
selebar0lebarnya kemudian ini akan hadir dalam wujud martabat secra empiris,
yakni:
- Martabat ahadiyah, yaitu wujud mutlak Allah yang tidak bernama, tidak bersifat, tidak berbentuk, tidak bersuara, dan tidak dapat difahami atau dikhayalkan kecuali diri-Ny
- Martabat wahidiyah, yaitu penampakan dari awal atau tajalli dzat pada sifat dan asma-Nya
- Martabat syuhudi, yaitu penampakan dirinya yang kedua. Pada martabat ini Allah bertajalli melalui nama dan sifat-sifatnya dalam kenyataan empiris
- Martabat alam arwah, yaitu nur Muhammad yang dijadikan Allah dari nur-Nya. Dari nur Muhammad ini lah munculnya ruh segala makhluk
- Martabat alam mitsal, yaitu dipensiasi dari nur Muhammad dalam rupa ruh perseorangan seperti laut melahirkan dirinya dalam citra kembali
- Martabat alam ajsam, yaitu alam makhluk yang terdiri dari empat unsure, api, angin, tanah dan air, ke empat unsure ini menjelma dalam citra lahiran dari alam mini , yang saling menyatu dan suatu waktu terpisah.
Sumber; http://rumahmotekar.com