Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Psikologi Abnormal

SEJARAH PSIKOPATOLOGI (Psikologi Abnormal)

Psikopatologi adalah suatu ilmu yang mempelajari proses dan perkembangan gangguan mental. Perkembangan penanganan gaangguan mental berkembang mulai dari zaman kuno (Yuhani) hingga zaman sekarang (modern). Terdapat perbedaan penanganan gangguan abnormalitas jiwa, karena perbedaan paradigma berpikir manusia dari zaman kezaman. Mari kita membahas sejarah psikopatologi berikut ini.

GANGGUAN SOMATOFORM (SOMATOFORM DISORDERS)

Kata somatoform ini di ambil dari bahasa Yunani soma, yang berarti “tubuh”. Dalam gangguan somatoform, orang memiliki simtom fisik yang mengingatkan pada gangguan fisik, namun tidak ada abnormalitas organik yang dapat ditemukan penyebabnya. Gangguan somatoform berbeda dengan malingering, atau kepura-puraan simtom yang bertujuan untuk mendapatkan hasil yang jelas. Gangguan ini juga berbeda dengan gangguan factitious yaitu suatu gangguan yang ditandai oleh pemalsuan simtom psikologis atau fisik yang disengaja tanpa keuntungan yang jelas. Selain itu gangguan ini juga berbeda pula dengan sindrom Muchausen yaitu suatu tipe gangguan factitious yang ditandai oleh kepura-puraan mengenai simtom medis.

GANGGUAN DISOSIATIF (DISSOCIATIVE DISORDERS)

Disosiasi psikologis adalah perubahan kesadaran mendadak yang mempengaruhi memori dan identitas. Para individu yang menderita gangguan disosiatif tidak mampu mengingat berbagai peristiwa pribadi penting atau selama beberapa saat lupa akan identitasnya atau bahkan membentuk identitas baru. Secara umum gangguan disosiatif ( dissociative disorders ) bisa didefinisikan sebagai adanya kehilangan (sebagian atau seluruh) dari integrasi normal (di bawah kendali sadar) yang meliputi ingatan masa lalu, kesadaran identitas dan peng-nderaanan segera ( awareness of identity and   immediate sensations ), serta control terhadap gerak tubuh.

NAMA DAN JENIS PHOBIA

Phobia adalah ketakutan yang berlebih-lebihan terhadap benda-benda atau situasi-situasi tertentu yang seringkali tidak beralasan dan tidak berdasar pada kenyataan. Istilah “phobia” berasal dari kata “phobi” yang artinya ketakutan atau kecemasan yang sifatnya tidak rasional; yang dirasakan dan dialami oleh sesorang. Phobia merupakan suatu gangguan yang ditandai oleh ketakutan yang menetap dan tidak rasional terhadap suatu obyek atau situasi tertentu.

GANGGUAN JIWA

Gangguan jiwa merupakan istilah yang merujuk kepada kata “gila” dalam bahasa sehari-hari. Sebenarnya dalam ilmu psikologi, gangguan jiwa lebih dikenal dengan istilah  perilaku abnormal atau  perilaku maladaptif (maladjustment). Dalam Kamus Lengkap Psikologi (Chaplin, 2008), abnormal adalah sebah perilaku yang berbeda atau menyimpan dari kenormalan; penulisan mengenai tingkah laku yang menyimpang secara mencolok dari acuan normatif; sehat atau diinginkan sekali secara psikologis, dilihat dari titik pandangan penyesuaian diri. Istilah abnormal sering mangandung konotasi kuat tentang suatu hal yang tidak diinginkan atau yang patologis; tetapi kadang pula dipakai untuk menyatakan suatu supernormalitas atau superioritas ekstrem.

DEFINISI SKIZEFRENIA

Definisi skizofrenia adalah sekelompok gangguan psikologi dengan gangguan dasar pada kepribadian dan distorsi khas proses pikir yang ditandai dengan proses pikir penderita yang lepas dari realita sehingga terjadi perubahan kepribadian seseorang yang reversible dan menuju kehancuran serta tidak berguna sama sekali (Dep. Kes., 1995). Terjadinya serangan skizofrenia pada umumnya sebelum usia 45 tahun dan berlangsung paling sedikit 1 bulan. Penderita skizofrenia banyak ditemukan dikalangan golongan ekonomi rendah , sehingga hal ini diperkirakan merupakan factor predisposisi penyebab timbulnya skizofrenia (Dep. Kes., 1995 ).

Gangguan Obsesif Kompulsif (Obsessive Compulsive Disorder /OCD)

Penyakit Obsesif-Kompulsif ditandai dengan adanya  obsesi  dan  kompulsi .  Obsesi adalah gagasan, khayalan atau dorongan yang berulang, tidak diinginkan dan mengganggu, yang tampaknya konyol, aneh atau menakutkan.  Kompulsi  adalah desakan atau paksaan untuk melakukan sesuatu yang akan meringankan rasa tidak nyaman akibat obsesi. Gangguan Obsesif-kompulsif ( Obsessive-Compulsive Disorder , OCD) adalah kondisi dimana individu tidak mampu mengontrol dari pikiran-pikirannya yang menjadi obsesi yang sebenarnya tidak diharapkannya dan mengulang beberapa kali perbuatan tertentu untuk dapat mengontrol pikirannya tersebut untuk menurunkan tingkat kecemasannya. Gangguan obsesif-kompulsif merupakan gangguan kecemasan dimana dalam kehidupan individu didominasi oleh repetatif pikiran-pikiran (obsesi) yang ditindaklanjuti dengan perbuatan secara berulang-ulang (kompulsi) untuk menurunkan kecemasannya. Penderita gangguan ini mungkin telah berusaha untuk melawan pikiran-pikiran menganggu terse

GANGGUAN KECEMASAN (ANXIETY DISORDER)

Kecemasan merupakan hal yang normal terjadi pada setiap individu, reaksi umum terhadap stress kadang dengan disertai kemunculan kecemasan. Namun kecemasan itu dikatakan menyimpang bila individu tidak dapat meredam (merepresikan) rasa cemas tersebut dalam situasi dimana kebanyakan orang mampu menanganinya tanpa adanya kesulitan yang berarti. Kecemasan dapat muncul pada situasi tertentu seperti berbicara didepan umum, tekanan pekerjaan yang tinggi, menghadapi ujian. Situasi-situasi tersebut dapat memicu munculnya kecemasan bahkan rasa takut. Namun, gangguan kecemasan muncul bila rasa cemas tersebut terus berlangsung lama, terjadi perubahan perilaku, atau terjadinya perubahan metabolisme tubuh. Gangguan kecemasan diperkirakan diidap 1 dari 10 orang. Menurut data  National Institute of Mental Health  (2005) di Amerika Serikat terdapat 40 juta orang mengalami gangguan kecemasan pada usia 18 tahun sampai pada usia lanjut. Ahli psikoanalisa beranggapan bahwa penyebab kecemasan neurotik

PENGERTIAN DEFINISI PSIKOLOGI ABNORMAL

Ada beberapa kriteria yang digunakan untuk menentukan suatu perilaku abnormal, antara lain: 1.    Statistical infrequency Perspektif ini menggunakan pengukuran statistik dimana semua variabel yang yang akan diukur didistribusikan ke dalam suatu kurva normal atau kurva dengan bentuk lonceng. Kebanyakan orang akan berada pada bagian tengah kurva, sebaliknya abnormalitas ditunjukkan pada distribusi di kedua ujung kurva.  Digunakan dalam bidang medis atau psikologis. Misalnya mengukur tekanan darah, tinggi badan, intelegensi, ketrampilan membaca, dsb. Namun, kita jarang menggunakan istilah abnormal untuk salah satu kutub (sebelah kanan). Misalnya orang yang mempunyai IQ 150, tidak disebut sebagai abnormal tapi jenius. Tidak selamanya yang jarang terjadi adalah abnormal. Misalnya seorang atlet yang mempunyai kemampuan luar biasa tidak dikatakan abnormal. Untuk itu dibutuhkan informasi lain sehingga dapat ditentukan apakah perilaku itu normal atau abnormal.