Langsung ke konten utama

DEFINISI SKIZEFRENIA


Definisi skizofrenia adalah sekelompok gangguan psikologi dengan gangguan dasar pada kepribadian dan distorsi khas proses pikir yang ditandai dengan proses pikir penderita yang lepas dari realita sehingga terjadi perubahan kepribadian seseorang yang reversible dan menuju kehancuran serta tidak berguna sama sekali (Dep. Kes., 1995).
Terjadinya serangan skizofrenia pada umumnya sebelum usia 45 tahun dan berlangsung paling sedikit 1 bulan. Penderita skizofrenia banyak ditemukan dikalangan golongan ekonomi rendah , sehingga hal ini diperkirakan merupakan factor predisposisi penyebab timbulnya skizofrenia (Dep. Kes., 1995 ).
Penyebab Skizofrenia
Karena belum ada definisi yang pasti tentang skizofrenia , maka sampai saat ini etiologi skizofrenia masih belum jelas dan masih dan penelitian para sarjana. Kemungkinan besar skizofrenia adalah suatu gangguan yang heterogen. Yang menonjol pada gangguan skizofrenia adalah adanya stressor psikososial yang mendahuluinya. Seseorang yang mempunyai kepekaan spesifik bila mendapat tekanan tertentu dari lingkungan akan timbul gejala skizofrenia.
Etiologi skizofrenia diuraikan menjadi dua kelompok teori yaitu:
  1. Teori Somatogenetik --- Teori yang menganggap bahwa penyebab skizofrenia karena factor kelainan organik atau badaniyah. 
  2. Teori Psikogenik --- Teori yang menganggap skizofrenia disebabkan oleh suatu gangguan fungsional. Dan penyebab utamanya adalah konflik , stres psikologik dan hubungan antar manusia yang mengecewakan.
Selain itu banyak teori yang diajukan sebagai teori etiologi skizofrenia. antara lain teori yang menyatakan bahwa skizofrenia disebabkan oleh suatu interaksi beberapa gen penyebab skizofrenia. Dan ada pula teori yang menyatakan bahwa skizofrenia disebabkan oleh metabolisme yang disebut dengan “ inborn error of metabolissm “ (Maramis, 1980).
Gejala Skizofrenia
Gejala pokok dari skizofrenia dapat dikelompokkan menjadi empat gangguan pada:
Alam Pikiran
Gangguan alam pikiran pada penderita skizofrenia berupa gangguan bentuk arus pikiran dan gangguan isi pikiran (Roan, 1997).
Pada penderita skizofrenia inti gangguan memang terdapat pada proses pikiran dan yang terganggu terutama adalah proses asosiasi, yaitu:
  1. Penderita kadang-kadang mempunyai satu ide yang belum selesai diutarakan tetapi sudah timbul ide yang lainnya. 
  2. Penderita skizofrenia tidak jarang menggunakan arti simbolik , sehingga jalan pikiran penderita skizofrenia tidak dapat diikuti dan dimengerti oleh orang lain. 
  3. Pada penderita skizofrenia sering juga ditemukan apa yang disebut dengan bloking, yaitu isi pikiran yang kadang-kadang berhenti dan tidak timbul ide lagi. 
  4. Gejala lain adalah halusinasi yaitu penderita merasa ada suara-suara ditelinganya. 
  5. Cara berpikir yang aneh (ambivalensi). 
  6. Adanya waham yang menguasai dirinya. 
  7. Merasa dirinya tidak sakit dan merasa dirinya paling benar (egosentris ). (Yusuf dan Ismed, 1991).
Daya Tanggap (Perseption)
Gangguan daya tanggap sebagai suatu pengelabuhan panca indra. Pada gangguan ini dapat terjadi ilusi yaitu suatu peristiwa salah tanggap dari suatu stimulus dari luar. Ataupun suatu tanggapan tanpa adanya rangsang dari luar. Gangguan utama dari gangguan persepsi ini adalah berbagai jenis halusinasi benar (Roan , 1997).
Alam Perasaan
Pada awal dari gangguan suasana penderita, biasanya lebih peka dari orang normal. Yang tampak adalah penderita mudah tersinggung, mudah marah dan peka terhadap hal-hal yang kecilkecil yang seharusnya tidak perlu tersinggung atau marah. Pada keadaan gangguan lebih lanjut atau lebih parah, suasana penderita justru akan acuh terhadap sekitarnya (Yusuf dan Ismed, 1991).
Gangguan perasaan atau emosi pada penderitaskizofrenia dapat digolongkan dalam dua hal yaitu:
  1. Gangguan alam perasaan. 
  2. Gangguan pengungkapan perasaan.
Pada kehidupan sehari-hari gangguan perasaan tersebut tampak dalam tingkah laku., biasanya di ekspresikan sebagai:
  1. Riang gembira (nood elevasion). 
  2. Sedih (depression). 
  3. Hilang akal (perplekxity). 
  4. Emosi berlebihan. 
  5. Hilangnya emosional rapport. 
  6. Ambivalaensi (terpecah-pecahnya kepribadian) ( Hardiman , 1988 ).
Gangguan Tingkah Laku
Gangguan tingkah laku (psikomotor) yang beraneka ragam sering terlihat , khususnya pada bentuk serangan akut dan nyata.
Tingkah laku penderita skizofrenia sering aneh dan tidak dapat dimengerti seperti:
  1. Dapat terjadi pengurangan hebat dari reaktivitas terhadap lingkungan yang berupa berkurangnya pergerakan dan aktivitas spontan, penderita akan bersikap kaku dan menolak usaha-usaha untuk menggerakkannya. 
  2. Gerakan motorik yang berlebihan (exited), dan nampak tidak bertujuan serta tidak dipengaruhi oleh stimulus luar (seperti ada kegaduhan/furor katatonik).
Banyak sekali tingkah laku yang dapat ditemukan pada penderita skizofrenia, tetapi yang paling sering adalah:
  1. Gaduh gelisah (exitement). 
  2. Stupor. 
  3. Tingkah laku impulsive (Wibisono, S. 1998).
Tipe-tipe Skizofrenia
Dari uraian diatas secara umum skizofrenia dibagi dalam 5 tipe atau kelompok yang mempunyai spesifikasi masing-masing, criteria pengelompokannya sebagai berikut:
Tipe Hebefrenik
Tipe ini disebut juga disorganized type atau kacau balau yang dimulai dengan Gejala-gejala antara lain:
  1. Inkoherensi yaitu jalan pikiran yang kacau, tidak dapat dimengerti apa maksudnya. Hal ini dapat dilihat dari katakata yang diucapkan tidak ada hubungannya satu dengan yang lain. 
  2. Alam perasaan (mood, effect) yang datar tanpa ekspresi serta tidak serasi (incongrose) atau ketolol-tololan (silly). 
  3. Perilaku dan tertawa kekanak-kanakan (giggling), senyum yang menunjukan rasa puas diri atau senyum yang hanya dihayati sendiri . 
  4. Waham (delusion) tidak jelas dan tidak sistimatik  (terpecahpecah) tidak terorganisir suatu satu kesatuan. 
  5. Halusinasi yang terpecah-pecah yang isi temanya tidak terorganisir sebagai satu kesatuan. 
  6. Perilaku aneh, misalnya menyeringai sendiri, menunjukkan gerakan-gerakan aneh, berkelakar, pengucapan kalimat yang diulang-ulang dan kecenderungan untuk menarik diri secara ekstrim dari hubungan sosial.
Tipe Katatonik 
  1. Stupor katatonik, yaitu suatu pengurangan hebat dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan atau pengurangan dari pergerakkan atau aktivitas spontan sehingga nampak seperti patung, atau diam membisu (mute). 
  2. Negativisme Katatonik yaitu suatu penolakkan yang nampaknya tanpa motif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan bagian tubuh dirinya.
  3. Kekakuan (rigidity) Katatonik yaitu mempertahankan suatu sikap kaku terhadap semua upaya untuk menggerakkan bagian tubuh dirinya. 
  4. Kegaduhan Katatonik, yaitu kegaduhan aktivitasmotorik (otot alat gerak) yang nampaknya tak bertujuan dan tidak dipengaruhi oleh rangsang luar. 
  5. Sikap tubuh katatonik yaitu sikap (posisi tubuh) yang tidak wajar atau aneh.
Tipe paranoid 
  1. Waham (delucion) kejar atau waham kebesaran, misi atau utusan sebagai penyelamat bangsa dunia atau agama, misi kenabian atau mesias, atau perubahan tubuh. Waham cemburu seringkali juga ditemukan. 
  2. Halusinasi yang berisi kejaran atau kebeseran. 
  3. Gangguan alam perasaan dan perilaku, misalnya kecemasan yang tidak menentu, kemrahan, suka bertengkar dan berdebat kekerasan. Seringkali ditemukan kebingungan tentang identitas jenis kelamin dirinya (gender identity) atau ketakutan bahwa dirinya diduga sebagai seorang homoseksual atau merasa dirinya didekati oleh orang-orang homoseksuaL.
Tipe Residual
Tipe ini merupakan sisa-sisa (residu) dari gejala skizofrenia yang tidak begitu menonjol. Misalnya alam perasaan yang tumpul dan mendatar serta tidak serasi (innappropriate), penarikan diri dari pergaulan sosial, tingkah laku eksentrik, pikiran tidak logis dan tidak rasional atau pelonggaran asosiasi pikiran.
Tipe tak tergolongkan
Tipe ini tidak dapat dimasukkan dalam tipe-tipe yang telah diuraikan hanya ganbaran klinisnya terdapat waham, halusinasi, inkoherensi atau tingkah laku kacau.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ah lo mah babaturan BTB

Pagi shob.. setelah sekian lama kita berkelana di muka bumi yag kita cintai ini, pastinya menumkan dan merasakan berbagai hal. dalam istilah IPS kita sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain, akan sangat perlu bantuan dan kerjasama dengan orang lain dalam setiap aspek kehidupan, seiring dengan berjalnnya waktu yang kita lewati kita akan sering berkenalan dengan orang dan disitulah terjalin istilah pertemanan / sahabat bahkan yang lebih jauh ialah menjadi pasangan hidup (suami/istri)

Makalah Perkembangan Lansia

KATA PENGANTAR Pertama-tama marilah kita panjatkan puji serta syukur kita kepada Tuhan yang Maha Esa, yang dimana sampai saat ini rahmat dan anugrah-Nya masih selalu tercurah pada kita, salawat dan salam semoga tetap tercurah kepada nabi Muhammad SAW, kepada keluarga dan para sahabat-sahabatnya. Penulis sebagai penyusun makalah Perkembangan moral dan keberagamaan pada lansia ini bertujuan untuk memberikan pemaparan tentang perkembangan moral dan keberagamaan yang terjadi pada lansia (lanjut usia), selain hal itu makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas mata kuliah Psikologi perkembangan. Semoga makalah ini bisa bermanfaat, terutama bagi mahasiswa yang sedang mempelajari mata kuliah psikologi perkembangan dan umumnya untuk seluruh pembaca. Bandung, 25 Desember 2011 Penyusun BAB I PENDAHULUAN A.       Latar Belakang Perkembangan menunjukan suatu proses tertentu yaitu suatu proses yang menuju ked...

Sejarah perkembangan tasawuf di Sumatra Barat

PENDAHULUAN             Sumatera Barat merupakan salah satu wilayah di Nusantara yang terpengaruh pemikiran tasawuf di Aceh. Ini bisa dibuktikan dengan berkembangnya pemikiran-pemikiran tasawuf dan ordo tarekat di wilayah ini. Salah satu ordo tarekat yang berkembang pesat di Sumatera Barat yang bermula dari Aceh, adalah Tarekat Syatariyah. Pembawa pertama tarekat ini adalah Syaikh Abdullah al-Syathari (wafat 1415 M., ada juga yang mengatakan tahun 1428).             Dari kenyataan tersebut jelas bahwa pemikiran tasawuf yang berkembang di Sumatera Barat dipengaruhi pemikir tasawuf Aceh, terutama dari Abdul Rauf Singkel. Itulah sebabnya, dalam masalah pemikiran tasawuf, orang-orang Islam di Sumatera Barat meng