Anak-anak adalah orang-orang dengan ide-ide mereka sendiri dan memiliki kepribadian. Konseling kepada anak – anak kadang-kadang lebih sulit daripada kepada orang dewasa. Tidak peduli apapun tujuannya, penting untuk diingat bahwa komunikasi dengan anak-anak tidak sama seperti halnya dengan orang dewasa. Ada berbagai teknik konseling untuk diterapkan kepada anak-anak.
Mendefinisikan Dunia mereka
Konseling bagi anak-anak dapat menjadi sulit karena kesulitan implisit untuk menghubungkan pikiran seorang anak dengan suatu masalah / pemikiran yang dimiliki orang dewasa atau hal – hal yang belum mereka ketahui. Hal ini penting untuk memulai terapi dengan seorang anak dengan memahami sudut pandangnya.
Daripada memulai pembicaraan dengan menggunakan asumsi, ada baiknya jika menggunakan cara dengan mengajukan pertanyaan dalam bahasa mereka. Sebagai contoh, jika anda melihat seorang anak yang menunjukkan beberapa tanda-tanda tertekan sekitar perceraian orangtuanya, jangan mengatakan, “Saya mengerti anda mungkin sedih tentang ayah dan ibumu akan bercerai.” Cobalah menanyakan serangkaian pertanyaan dengan cara yang lebih tenang. Sebagai contoh: “Budi, menurut pendapatmu, apa sih yang kamu pikir mengenai hubungan antara ibu dan ayahmu?” “Apakah hubungan ibumu dan ayah seperti itu?” “Jika anda menjadi seorang ayah, apa yang akan anda lakukan nanti?”
Mengajukan pertanyaan dari orang ketiga mungkin menyebabkan emosi pada anak yang mungkin membuat mereka merasa keluar dari situasi yang mendesak dan tertekan. Seperti komunikasi yang terus membangun atau anak menjadi lebih nyaman untuk berbagi kepada anda, ia akan mulai menceritakan bagaimana perasaannya dan memberikan penjelasan yang lebih tentang situasi pribadinya.
Daripada memulai pembicaraan dengan menggunakan asumsi, ada baiknya jika menggunakan cara dengan mengajukan pertanyaan dalam bahasa mereka. Sebagai contoh, jika anda melihat seorang anak yang menunjukkan beberapa tanda-tanda tertekan sekitar perceraian orangtuanya, jangan mengatakan, “Saya mengerti anda mungkin sedih tentang ayah dan ibumu akan bercerai.” Cobalah menanyakan serangkaian pertanyaan dengan cara yang lebih tenang. Sebagai contoh: “Budi, menurut pendapatmu, apa sih yang kamu pikir mengenai hubungan antara ibu dan ayahmu?” “Apakah hubungan ibumu dan ayah seperti itu?” “Jika anda menjadi seorang ayah, apa yang akan anda lakukan nanti?”
Mengajukan pertanyaan dari orang ketiga mungkin menyebabkan emosi pada anak yang mungkin membuat mereka merasa keluar dari situasi yang mendesak dan tertekan. Seperti komunikasi yang terus membangun atau anak menjadi lebih nyaman untuk berbagi kepada anda, ia akan mulai menceritakan bagaimana perasaannya dan memberikan penjelasan yang lebih tentang situasi pribadinya.
Berbagi Dunia Mereka
Peran bermain adalah teknik
konvensional yang tidak disukai oleh mereka, meskipun, teknik ini dapat menjadi
sangat efektif. Tergantung pada usia anak, mungkin lebih kondusif untuk meminta
mereka untuk membantu anda menulis sandiwara tentang apa yang dirasakannya di
rumah untuk lebih memahami dirinya.
Mintalah anak untuk memainkan peran
salah satu orang tua saat anda memainkan peran yang lain. Mereka dapat membantu
anda “menulis” script dengan menggambarkan apa yang ibu atau ayah mereka biasa
katakan. Kegiatan ini bisa dilakukan seperti ini, misalnya. “Budi bisa menulis
kan? Saya rasa keluarga Budi sangat menarik, Budi mau tidak membantu saya untuk
menulis sebuah drama tentang keluarga anda sehingga saya bisa belajar lebih
banyak tentang Budi, ibu dan ayah anda?” Amati setiap emosi atau ekspresi anak
ketika mereka sedang menulis tersebut.
Menunjukkan Dunia
mereka
Terapi seni dapat
menjadi bentuk yang sangat efektif umtuk konseling dengan anak-anak. Meskipun
sangat membantu, anda tidak perlu menjadi seorang terapis seni bersertifikat
untuk menggunakan terapi seni dalam konseling. Kebanyakan anak-anak suka untuk
menggambar dan hal ini dapat menjadi solusi yang bagus dalam situasi di mana
mereka tidak nyaman berkomunikasi secara verbal tentang apa yang mereka
rasakan.
Mulailah dengan
meminta anak untuk menggambar sebuah gambar yang menunjukkan bagaimana
kesehariannya seperti dari waktu dia bangun hingga waktu dia pergi ke tempat
tidur. Amati perbedaan antara waktu dia di rumah dan saat dia berada di luar
rumah atau di sekolah. Jika mereka terlihat menolak, cobalah untuk duduk
bersamanya dan merayunya serta menawarkan kepada mereka jika nanti setelah
mereka selesai menggambar anda berjanji akan melakukan hal yang sama untuk
menggambar keseharian anda kepada mereka. Dengan begitu anak-anak tersebut akan
merasa nyaman dan menyenangkan.
Ya, beberapa hal
diatas adalah beberapa tips yang bisa digunakan untuk melakukan komunikasi yang
efektif dengan anak-anak. Perlu diingat, anak-anak akan merasa nyaman jika anda
bisa membawa situasi ke arah yang kondusif dan tidak membuat mereka merasa
khawatir, sehingga komunikasi yang baik dengan anak dapat tercipta.
Sumber: http://iklansurya.net
Sumber: http://iklansurya.net
Komentar