Disusun:
Hendra Komara
1210104014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk yang
paling sempurna dimuka bumi ini, manusia juga diturunkan oleh Allah kemuka bumi
sebagai khlaifah Firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah ayat 30:
øÎ)ur
tA$s% /u Ïps3Í´¯»n=yJù=Ï9
ÎoTÎ)
×@Ïã%y`
Îû
ÇÚöF{$# ZpxÿÎ=yz (
(#þqä9$s%
ã@yèøgrBr&
$pkÏù
`tB
ßÅ¡øÿã $pkÏù à7Ïÿó¡our
uä!$tBÏe$!$#
ß`øtwUur ßxÎm7|¡çR x8ÏôJpt¿2
â¨Ïds)çRur y7s9
(
tA$s% þÎoTÎ)
ãNn=ôãr& $tB w
tbqßJn=÷ès? ÇÌÉÈ
Artinya : Ingatlah ketika Tuhanmu
berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau
hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji
Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Berdasarkan firman Allah tersebut,
kita perlu merenungkan bahwasannya tidak mungkin Allah SWT menciptakan manusia
sebagai khlaifah di muka bumi kalau tidak ada keistimewaan dari manusia itu
sendiri. Yang dimana manusia diciptakan oleh Allah SWT itu di bentuk sebaik
mungkin.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai
kejadian manusia itu sendiri dan perkembangannya dari mulai diciptakan sampai
menjadi wujud manusia yang utuh yang sudak bisa berfikir sesuai dengan
kepribadian masing-masing, yang dimana Allah menciptakan manusia itu tidak ada
yang sma satupun walaupun pada satu rahim ibu.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Dari apa
manusia itu terbentuk?
2.
Bagaimanan
proses perkembangannya?
3.
Bagaimana
perbedaannya dengan makhluk lain?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Proses
Kejadian Manusia Menurut Al-Quran
Manusia
diciptakan Allah SWT. Berasal dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah, alaqah,
dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna yang memiliki
berbagai kemampuan. Oleh karena itu, manusia wajib bersyukur atas karunia yang
telah diberikan Allah Swt.
Manusia
menurut pandangan Al-Quran, Al-Quran tidak menjelaskan asal-usul kejadian
manusia secara rinci. Dalam hal ini al-Quran hanya menjelaskan mengenai
prinsip-prinsipnya saja. Ayat-ayat mengenai hal tersebut terdapat dalam surat
Nuh ayat : 17
ª!$#ur /ä3tFu;/Rr& z`ÏiB ÇÚöF{$# $Y?$t7tR ÇÊÐÈ
Artinya : Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah dengan
sebaik-baiknya,
QS. Al-Mukminuun
12-13:
ôs)s9ur $oYø)n=yz z`»|¡SM}$# `ÏB 7's#»n=ß `ÏiB &ûüÏÛ ÇÊËÈ §NèO çm»oYù=yèy_ ZpxÿôÜçR Îû 9#ts% &ûüÅ3¨B ÇÊÌÈ
Artinya : 12. Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan
manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. 13. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani
(yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
QS. Ar-Rum
20:
ô`ÏBur ÿ¾ÏmÏG»t#uä ÷br& Nä3s)n=s{ `ÏiB 5>#tè? ¢OèO !#sÎ) OçFRr& Öt±o0 crçųtFZs? ÇËÉÈ
Artinya : Dan di
antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan kamu dari tanah,
Kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak.
QS. Ali
Imran 59:
cÎ) @sVtB 4Ó|¤Ïã yZÏã «!$# È@sVyJx. tPy#uä ( ¼çms)n=yz `ÏB 5>#tè? ¢OèO tA$s% ¼çms9 `ä. ãbqä3usù ÇÎÒÈ
Artinya : Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi
Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah,
Kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), Maka
jadilah Dia.
QS. As-Sajdah 7-9 :
üÏ%©!$# z`|¡ômr& ¨@ä. >äóÓx« ¼çms)n=yz ( r&yt/ur t,ù=yz Ç`»|¡SM}$# `ÏB &ûüÏÛ ÇÐÈ ¢OèO @yèy_ ¼ã&s#ó¡nS `ÏB 7's#»n=ß `ÏiB &ä!$¨B &ûüÎg¨B ÇÑÈ ¢OèO çm1§qy yxÿtRur ÏmÏù `ÏB ¾ÏmÏmr ( @yèy_ur ãNä3s9 yìôJ¡¡9$# t»|Áö/F{$#ur noyÏ«øùF{$#ur 4 WxÎ=s% $¨B crãà6ô±n@ ÇÒÈ
Artinya : 7. Yang membuat segala sesuatu yang dia ciptakan
sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah. 8. Kemudian dia menjadikan keturunannya dari
saripati air yang hina. 9. Kemudian dia
menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan dia menjadikan
bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali
bersyukur.
QS. Al-Hijr
28
øÎ)ur tA$s% y7/u Ïps3Í´¯»n=yJù=Ï9 ÎoTÎ) 7,Î=»yz #\t±o0 `ÏiB 9@»|Áù=|¹ ô`ÏiB :*yJym 5bqãZó¡¨B ÇËÑÈ
Artinya : Dan
(ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya
Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari
lumpur hitam yang diberi bentuk,
QS. Al-Hajj
5.
$ygr'¯»t â¨$¨Z9$# bÎ) óOçFZä. Îû 5=÷u z`ÏiB Ï]÷èt7ø9$# $¯RÎ*sù /ä3»oYø)n=yz `ÏiB 5>#tè? §NèO `ÏB 7pxÿõÜR §NèO ô`ÏB 7ps)n=tæ ¢OèO `ÏB 7ptóôÒB 7ps)¯=sC Îöxîur 7ps)¯=sèC tûÎiüt7ãYÏj9 öNä3s9 4 É)çRur Îû ÏQ%tnöF{$# $tB âä!$t±nS #n<Î) 9@y_r& wK|¡B §NèO öNä3ã_ÌøéU WxøÿÏÛ ¢OèO (#þqäóè=ö7tFÏ9 öNà2£ä©r& ( Nà6ZÏBur `¨B 4¯ûuqtGã Nà6ZÏBur `¨B tã #n<Î) ÉAsör& ÌßJãèø9$# xøx6Ï9 zNn=÷èt .`ÏB Ï÷èt/ 8Nù=Ïæ $\«øx© 4 ts?ur ßöF{$# ZoyÏB$yd !#sÎ*sù $uZø9tRr& $ygøn=tæ uä!$yJø9$# ôN¨tI÷d$# ôMt/uur ôMtFt6/Rr&ur `ÏB Èe@à2 £l÷ry 8kÎgt/ ÇÎÈ
Artinya : Hai
manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka
(ketahuilah) Sesungguhnya kami Telah menjadikan kamu dari tanah, Kemudian dari
setetes mani, Kemudian dari segumpal darah, Kemudian dari segumpal daging yang
Sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada kamu
dan kami tetapkan dalam rahim, apa yang kami kehendaki sampai waktu yang sudah
ditentukan, Kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, Kemudian (dengan
berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada
yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai
pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya Telah
diketahuinya. dan kamu lihat bumi Ini kering, Kemudian apabila Telah kami
turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan
berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.
Al-Quran
menerangkan bahwa manusia berasal tanah dengan mempergunakan bermacam-macam
istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah. Hal ini dapat
diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam unsur
kimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses
selanjutnya, al-Quran tidak menjelaskan secara rinci. Manusia yang sekarang
ini, prosesnya dapat diamati meskipun secara bersusah payah. Berdasarkan
pengamatan yang mendalam dapat diketahui bahwa manusia dilahirkan ibu dari
rahimnya yang proses penciptaannya dimulai sejak pertemuan antara permatozoa
dengan ovum.
Ayat-ayat
yang menyebutkan bahwa manusia diciptakan dari tanah, umumnya dipahami secara
lahiriah. Hal ini itu menimbulkan pendapat bahwa manusia benar-benar dari
tanah, dengan asumsi karena Tuhan berkuasa , maka segala sesuatu dapat terjadi.
Akan tetapi
ada sebagian umat islam yang berpendapat bahwa Adam bukan manusia pertama.
Pendapat tersebut didasarkan atas asumsi bahwa:
Ayat-ayat yang
menerangkan bahwa manusia diciptakan dari tanah tidak berarti bahwa semua unsur
kimia yang ada dalam tanah ikut mengalami reaksi kimia. Hal itu seperti
pernyataan bahwa tumbuh-tumbuhan bahan makanannya dari tanah, karena tidak
semua unsur kimia yang ada dalam tanah ikut diserap oleh tumbuh-tumbuhan,
tetapi sebagian saja. Oleh karena itu bahan-bahan pembuk manusia yang disebut
dalam al-Quran hanya merupakan petunjuk manusia yang disebut dalam al-Quran ,
hanya merupakan petunjuk dimana sebenarnya bahan-bahan pembentuk manusia yaitu
ammonia, menthe, dan air terdapat, yaitu pada tanah, untuk kemudian bereaksi
kimiawi. Jika dinyatakan istilah “Lumpur hitam yang diberi bentuk” (mungkin
yang dimaksud adalah bahan-bahan yang terdapat pada Lumpur hitam yang kemudian
diolah dalam bentuk reaksi kimia). Sedangkan kalau dikatakan sebagai tembikar
yang dibakar , maka maksudnya adalah bahwa proses kejadiannya melalui oksidasi
pembakaran. Pada zaman dahulu tenaga yang memungkinkan terjadinya sintesa cukup
banyak dan terdapat di mana-mana seperti panas dan sinar ultraviolet.[1]
B.
Pola
Perkembangan Bayi Dalam Rahim Ibu
1.
Tahap Pertama
Nutfah, yaitu peringkat pertama bermula selepas persenyawaan atau minggu pertama.
Ianya bermula setelah berlakunya percampuran air mani, Firman Allah dala surah
al-Insan : 2
"
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia daripada setitis air mani
yang bercampur yang Kami (hendak mengujinya dengan perintah dan larangan),
kerana itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat "
Menurut Ibn
Jurair al-Tabari, asal perkataan nutfah ialah nutf artinya air yang sedikit
yang terdapat di dalam sesuatu bekas samada telaga, tabung dan sebagainya.
Sementara perkataan amsyaj berasal daripada perkataan masyj yang bererti
percampuran
Berasaskan
kepada makna perkataan tersebut maksud ayat di atas ialah sesungguhnya Kami
(Allah) menciptakan manusia daripada air mani lelaki dan air mani perempuan.
Daripada
nutfah inilah Allah menciptakan anggota-anggota yang berlainan , tingkahlaku
yang berbeza serta menjadikan lelaki dan perempuan. Daripada nutfah lelaki akan
terbentunya saraf, tulang dan fakulti , manakala dari nutfah perempuan akan
terbentuknya darah dan daging
2.
Tahap Kedua
Alaqah, peringkat pembentukan alaqah ialah pada hujung minggu pertama / hari
ketujuh. Pada hari yang ketujuh telor yang sudah disenyawakan itu akan tertanam
di dinding rahim (qarar makin). Selepas itu Kami mengubah nutfah menjadi
alaqah. Firman Allah yang bermaksud al-Mukminun : 14
" Kemudian Kami
mengubah nutfah menjadi alaqah"
Kebanyakan
ahli tafsir menafsirkan alaqah dengan makna segumpal darah. Ini mungkin dibuat berasaskan
pandangan mata kasar. Alaqah sebenarnya suatu benda yang amat seni yang
diliputi oleh darah. Selain itu alaqah mempunyai beberapa maksud :
- Sesuatu yang bergantung atau melekat
- Pacat atau lintah
- Suatu buku atau ketulan darah
3.
Tahap Ketiga
Mudghah, pembentukan mudghah dikatakan berlaku pada minggu keempat. Perkataan
mudghah disebut sebanyak dua kali di dalam al-Quran iaitu surah al-Hajj ayat 5
dan surah al-Mukminun ayat 14 Firman Allah yang bermaksud
"lalu Kami
ciptakan darah beku itu menjadi seketul daging"
Diperingkat ini sudah
berlaku pembentukan otak, saraf tunjang, telinga dan anggota-anggota yang lain.
Selain itu sistem pernafasan bayi sudah terbentuk.Vilus yang tertanam di dalam
otot-otot ibu kini mempunyai saluran darahnya sendiri. Jantung bayi pula mula berdengup.
Untuk perkembangan seterusnya, darah mula mengalir dengan lebih banyak lagi
kesitu bagi membekalkan oksigen dan pemakanan yang secukupnya. Menjelang tujuh
minggu sistem pernafasan bayi mula berfungsi sendiri.
4.
Tahap Keempat
Izam Dan
Lahm, pada peringkat ini
iaitu minggu kelima, keenam dan ketujuh ialah peringkat pembentukan tulang yang
mendahului pembentukan oto-otot. Apabila tulang belulang telah dibentuk,
otot-otot akan membungkus rangka tersebut.
Firman Allah yang
bermaksud :
"Lalu
Kami mengubahkan pula mudghah itu menjadi izam da kemudiannya Kami membalutkan
Izam dengan daging"
Kemudian pada minggu
ketujuh terbentuk pula satu sistem yang kompleks. Pada tahap ini perut dan usus
, seluruh saraf, otak dan tulang belakang mula terbentuk. Serentak dengan itu
sistem pernafasan dan saluran pernafasan dari mulut ke hidung dan juga ke
pau-paru mula kelihatan. Begitu juga dengan organ pembiakan, kalenjar, hati,
buah penggang, pundi air kencing dan lain-lain terbentuk dengan lebih sempurna
lagi. Kaki dan tangan juga mula tumbuh. Begitu juga mata, telinga dan mulut
semakin sempurna. Pada minggu kelapan semuanya telah sempurna dan lengkap.
5.
Tahap Kelima
Nasy'ah Khalqan Akhar,
pada peringkat ini iaitu menjelang minggu
kelapan , beberapa perubahan lagi berlaku. Perubahan pada tahap ini bukan lagi
embrio tetapi sudah masuk ke peringkat janin.Pada bulan ketiga, semua tulang
janin telah terbentuk dengan sempurnanya Kuku-kukunya pun mula tumbuh. Pada
bulan keempat, pembentukan uri menjadi cukup lengkap menyebabkan baki pranatel
bayi dalam kandungan hanya untuk menyempurnakan semua anggota yang sudah wujud.
Walaupun perubahan tetap berlaku tetapi perubahannya hanya pada ukuran
bayi sahaja.
6.
Tahap Kenam
Nafkhur-Ruh, yaitu peringkat peniupan roh. Para ulamak Islam menyatakan bilakah roh
ditiupkan ke dalam jasad yang sedang berkembang? Mereka hanya sepakat
mengatakan peniupan roh ini berlaku selepas empat puluh hari dan selepas
terbentuknya organ-organ tubuh termasuklah organ seks. Nilai kehidupan mereka
telah pun bermula sejak di alam rahim lagi. Ketika di alam rahim perkembangan
mereka bukanlah proses perkembangan fizikal semata-mata tetapi telahpun
mempunyai hubungan dengan Allah s.w.t melalui ikatan kesaksian sebagaimana yang
disebutkan oleh Allah di dalam al-Quran surah al-A'raf : 172. Dengan ini entiti
roh dan jasad saling bantu membantu untuk meningkatkan martabat dan kejadian
insan disisi Allah SWT.
C. Tiga Tahapan Bayi
Dalam Rahim
Dalam Al
Qur’an dipaparkan bahwa manusia diciptakan melalui tiga tahapan dalam rahim
ibunya.
“… Dia
menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan.
Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan.
Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat
dipalingkan?” (Al Qur’an, 39:6)
Sebagaimana
yang akan dipahami, dalam ayat ini ditunjukkan bahwa seorang manusia diciptakan
dalam tubuh ibunya dalam tiga tahapan yang berbeda. Sungguh, biologi modern
telah mengungkap bahwa pembentukan embrio pada bayi terjadi dalam tiga tempat
yang berbeda dalam rahim ibu. Sekarang, di semua buku pelajaran embriologi yang
dipakai di berbagai fakultas kedokteran, hal ini dijadikan sebagai pengetahuan
dasar. Misalnya, dalam buku Basic Human Embryology, sebuah buku referensi utama
dalam bidang embriologi, fakta ini diuraikan sebagai berikut:
“Kehidupan
dalam rahim memiliki tiga tahapan: pre-embrionik; dua setengah minggu pertama,
embrionik; sampai akhir minggu ke delapan, dan janin; dari minggu ke delapan
sampai kelahiran.” (Williams P., Basic Human Embryology, 3. edition, 1984, s.
64.)
Fase-fase
ini mengacu pada tahap-tahap yang berbeda dari perkembangan seorang bayi.
Ringkasnya, ciri-ciri tahap perkembangan bayi dalam rahim adalah sebagaimana
berikut:
1. Tahap Pre-embrionik
Pada tahap
pertama, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel, dan terbentuklah
segumpalan sel yang kemudian membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring
pertumbuhan zigot yang semakin membesar, sel-sel penyusunnya pun mengatur diri
mereka sendiri guna membentuk tiga lapisan.
2. Tahap Embrionik
Tahap kedua
ini berlangsung selama lima setengah minggu. Pada masa ini bayi disebut sebagai
“embrio”. Pada tahap ini, organ dan sistem tubuh bayi mulai terbentuk dari
lapisan- lapisan sel tersebut.
3. Tahap fetus
Dimulai dari tahap ini
dan seterusnya, bayi disebut sebagai “fetus”. Tahap ini dimulai sejak kehamilan
bulan kedelapan dan berakhir hingga masa kelahiran. Ciri khusus tahapan ini
adalah terlihatnya fetus menyerupai manusia, dengan wajah, kedua tangan dan
kakinya. Meskipun pada awalnya memiliki panjang 3 cm, kesemua organnya telah
nampak. Tahap ini berlangsung selama kurang lebih 30 minggu, dan perkembangan
berlanjut hingga minggu kelahiran.
D. Manusia Menurtu
Persepektif Para Sufi
1.
Asal-usul manusia
Menurut Hossein
Nasr, menyatakan bahwa manusia
terdiri dari dua karakter utama, yaitu pengabdian atau penghambaan dan
kekhalifahan. Dalam penghambaan manusia berlaku pasif terhadap tuhan dengan
menyerahkan diri kepada kehendaknya. Sementara dalam kekhalifahan ia dituntut
aktif dalam posisi sebagai wakil tuhan dan melaksanakan kehendaknya di dunia. Menurut
istilah Hossein Nasr, manusia sendiri adalah bayangan tuhan atau manifestasi
fisik dari semua nama-nama Tuhan.
Manusia mempunyai
kemampua berfikir maka ia mampu melakukan pemikiran. Suatu hakikat yang tidak
terbatas kecuali esensi tentang zat Allah. Oleh karena itu umat islam percaya
bahwa setiap akal normal dan sehat akan percaya terhadap keEsaan Allah dan
suatu kerugian dan kerusakan akal ketika menolak untuk mengikuti keesaan Allah.
2.
Hak Manusia
Manusia
adalah makhluk sentral dialam semesta, manusia dipilih sebagai wakil Allah
sekaligus hambanya. Sebagai seorang hamba manusia harus tetap tunduk kepada-Nya
dan dalam kondisi apapun harus menerim-Nya sebagai Wakil-Nya, manusia harus
aktif di dunia menjalankan kehendak-Nya di atas bumi.
Allah
memberi kebebasan dan kehendak pada manusia artinya mereka dapat memberontak
terhadap hakikat dirinya, dan kadangkala manusia tidak bisa menjadi wakilnya,
tetapi manusia memiliki nilai harga diri yang ditanamkan sejak nabi Adam as.
Pada
dasranya Allah adalah penyebab keberadaan manusia dan manusia berutang
seluruhnya kepada Allah dan kewajibannya adalah harus melakukan pemenuhan
terhadap kehendaknya, dan harus patuh kepada kehendak-Nya.
Bilamana
manusia hendak melakukan hubungan dengan Allah terlebih dahulu harus mengetahui
apa-apa yang dikehendaki Allah, agar dapat melakukan sesuai dengan
kehendak-Nya.
Manusia memiliki
hak-hak yang langsung terkait dengan tanggunga jawab yang mereka terima sebagai
pelayan dan sekaligus sebagai wakil Allah di muka bumi. Hak ini terdiri dari
hak-hak keagamaan, hak-hak dalam kehidupan pribadi dan keluarga, hak-hak hukum,
sosial dan politik.[2]
E.
Perbedaan
Manusia dengan Makhluk Lain
Persamaan
dan perbedaan manusia dengan makhluk lain dibanding makhluk lainnya manusai
mempunyai kelebihan-kelebihan. Kelebihan-kelebihan itu membedakan manusia
dengan makhluk lainnya. Kelebihan manusia adalah kemampuan untuk bergerak dalam
ruang yang bagaimanapun, baik didarat, dilaut, maupun diudara. Sedangkan binatang
bergerak diruang yang terbatas. Walaupun ada binatang yang bergerak didarat dan
dilaut, namun tetap saja mempunyai keterbatasan dan tidak bisa melampaui
manusia. Mengenai kelebihan manusia atas makhluk lain dijelaskan surat al-Isra’
ayat 70.
ôs)s9ur $oYøB§x. ûÓÍ_t/ tPy#uä öNßg»oYù=uHxqur Îû Îhy9ø9$# Ìóst7ø9$#ur Nßg»oYø%yuur ÆÏiB ÏM»t7Íh©Ü9$# óOßg»uZù=Òsùur 4n?tã 9ÏV2 ô`£JÏiB $oYø)n=yz WxÅÒøÿs? ÇÐÉÈ
Artinya : Dan
Sesungguhnya Telah kami muliakan anak-anak Adam, kami angkut mereka di daratan
dan di lautan[3],
kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan kami lebihkan mereka dengan
kelebihan yang Sempurna atas kebanyakan makhluk yang Telah kami ciptakan.
Disamping
itu, manusia diberi akal dan hati, sehingga dapat memahami ilmu yang diturunkan
Allah, berupa al-Quran menurut sunah rasul. Dengan ilmu manusia mampu
berbudaya. Allah menciptakan manusia dalam keadaan sebaik-baiknya Firman Allah
SWT dalam QS. At-Tiin : 95:4:
ôs)s9 $uZø)n=y{ z`»|¡SM}$# þÎû Ç`|¡ômr& 5OÈqø)s? ÇÍÈ
Artinya: Sesungguhnya
kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .
Namun
demikian, manusia akan tetap bermartabat mulia kalau mereka sebagai khalifah (
makhluk alternatif ) tetap hidup dengan ajaran Allah ( QS. Al-An’am : 165 ).
uqèdur Ï%©!$# öNà6n=yèy_ y#Í´¯»n=yz ÇÚöF{$# yìsùuur öNä3Ò÷èt/ s-öqsù <Ù÷èt/ ;M»y_uy öNä.uqè=ö7uÏj9 Îû !$tB ö/ä38s?#uä 3 ¨bÎ) y7/u ßìÎ| É>$s)Ïèø9$# ¼çm¯RÎ)ur Öqàÿtós9 7LìÏm§ ÇÊÏÎÈ
Artinys : Dan dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan
dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat,
untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu
amat cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Karena
ilmunya itulah manusia dilebihkan ( bisa dibedakan ) dengan makhluk lainny.
Jika manusia hidup
dengn ilmu selain ilmu Allah, manusia tidak bermartabat lagi. Dalam keadaan
demikian manusia disamakan dengan binatang, “mereka itu seperti binatang (
ulaaika kal an’aam ), bahkan lebih buruk dari binatang ( bal hum adhal ). Dalam
keadaan demikian manusia bermartabat rendah ( at-Tiin : 4 ).[4]
F.
Agama Dalam Proses Perkembangan Manusia
Psikologi modern tampaknya memberi
porsi yang khusus bagi perilkau keagamaan, walaupun pendekatan psikologis yang
digunakan terbatas pada pengalan empiris. Psikologi agama merupakan salah satu
ukti adanya perhatian khusus para ahli psikologi terhadap peran agama dalam
kehidupan jiwa manusia.
Pendapat yang paling ekstrim pun
tentang hal ini masih menunjukan betapa agama sudah dinilai sebagai dari
kehidupan pribadi manusia yang erat kaitannya dengan gejala-gejala psikologis,
dalam beberapa bukunya Sigmun Freud yang dikenal sebagai pengembang
psikoanalisis mencoba mengungkapkan hal itu. Agama menurut Freud tampak dalam
prilaku manusia simbolisasi dari kebencian terhadap ayah yang direfleksi dalam
bentuk rasa takut terhadap Tuhan. Secara psikologis agama adalah ilusi manusia,
manusia lari kepada agama karena merasa ketidakberdayaan menghadapi bencana,
dengan demikian segala bentuk prilaku keagamaan merupakan ciptaan manusia yang
timbul dari dorongan agar dirinya terhindar dari bahaya dan dapat memberikan
rasa aman. Untuk keperluan itu maka manusia menciptakan Tuhan dalam pkirannya
(Djamaluddin Ancok, 1994).
Terlepas dari bentuk
ikatan antara agama dan manusia baik dalam bentuk organisasi maupun fungsi
agama, maka yang jelas dalam setiap manusia agama masih tetap memiliki fungsi
dalam kehidupan manusia, agama sebagai anutan manusia terlihat masih berfungsi
pedoman yang dijadikan sumber untuk mengatur norma-norma kehidupan manusia.
Masalah agama takan
mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena ternyata agma itu
sendiri diperlukan dalam kehidupan manusia itu sendiri. Dalam prakteknya agama
berperan sebagai :
1. Berfungsi sebagai edukatif
2. Berpungsi sebagai penyelamat
3. Berfungsi sebagai pendamaian
4. Berfungsi sebagai social control
5. Berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas
6. Berfungsi sebagai rasa transpormatif
7. Berfungsi kreatif
8. Berfungsi sublimatif[5]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahsan diatas dapat disimpulkan bahwa
Allah menciptakan manusia berasal dari
saripati tanah, lalu menjadi nutfah, alaqah, dan mudgah sehingga akhirnya
menjadi makhluk yang paling sempurna yang memiliki berbagai kemampuan. Dengan
kekuasaan Allah SWT manusia itu awalnya terbentuk sperma dan ovum, kemudian
berkembang dan terus berkembang sehingga semakin lama semakin mebentuk manusia
yang hampir sempurna.sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Mukmin 12-14 :
ôs)s9ur $oYø)n=yz z`»|¡SM}$# `ÏB 7's#»n=ß `ÏiB &ûüÏÛ ÇÊËÈ §NèO çm»oYù=yèy_ ZpxÿôÜçR Îû 9#ts% &ûüÅ3¨B ÇÊÌÈ ¢OèO $uZø)n=yz spxÿôÜZ9$# Zps)n=tæ $uZø)n=ysù sps)n=yèø9$# ZptóôÒãB $uZø)n=ysù sptóôÒßJø9$# $VJ»sàÏã $tRöq|¡s3sù zO»sàÏèø9$# $VJøtm: ¢OèO çm»tRù't±Sr& $¸)ù=yz tyz#uä 4 x8u$t7tFsù ª!$# ß`|¡ômr& t
ûüÉ)Î=»sø:$# ÇÊÍÈ
Artinya : 12. Dan
Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah. 13. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam
tempat yang kokoh (rahim). 14. Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal
darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal
daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus
dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka
Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.
Berdasarkan firman
Allah tersebut maka jelaslah penciptaan manusia itu bersal dari tanah yang
tentunya tanah merupakan tempat kita berpijak, mencari kehidupan, dan makanan.
Kelebihan
manusia adalah kemampuan untuk bergerak dalam ruang yang bagaimanapun, baik
didarat, dilaut, maupun diudara. Sedangkan binatang bergerak diruang yang
terbatas. Walaupun ada binatang yang bergerak didarat dan dilaut, namun tetap
saja mempunyai keterbatasan dan tidak bisa melampaui manusia. Mengenai
kelebihan manusia atas makhluk lain dijelaskan surat al-Isra’ ayat 70.
Artinya : Dan Sesungguhnya Telah kami muliakan anak-anak Adam, kami angkut
mereka di daratan dan di lautan[6],
kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan kami lebihkan mereka dengan
kelebihan yang Sempurna atas kebanyakan makhluk yang Telah kami ciptakan.
Disamping
itu, manusia diberi akal dan hati, sehingga dapat memahami ilmu yang diturunkan
Allah, Allah menciptakan manusia dalam keadaan sebaik-baiknya Firman Allah SWT
dalam QS. At-Tiin : 95:4:
ôs)s9 $uZø)n=y{ z`»|¡SM}$# þÎû Ç`|¡ômr& 5OÈqø)s? ÇÍÈ
Artinya: Sesungguhnya
kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
Kemudian dalam
prakteknya ternyata manusia itu tidak bias dipisahkan dengan agama, karena
agama merupakan sebagai pedoman utama dalam proses perkembangan manusia, diantaranya
agama mempunyai peran sebagai, Berfungsi sebagai edukatif, Berpungsi sebagai
penyelamat, berfungsi sebagai pendamaian, berfungsi sebagai social control,
berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas, berfungsi sebagai rasa
transpormatif, berfungsi kreatif, berfungsi sublimatif.
B.
Saran
Dengan adanya pembahasan ini diharapkan kita
sebagai manusia yang tentunya dituntut dan diwajibkan untuk menjadi khlaifah
(pemimpin) di muka buni ini sudah pantasnya kita bersyukur, karena ternyata
kita lebih sempurna dibanding makhluk-makhluk lain, kadang kita tidak menyadari
bahwa ternyata dari segi kejadiannya pun manusis itu sangat sulit kalau
dibayangkan dengan akal, namun dengan Esanya Allah SWT kita diciptakan dengan
paling baik, dan kiat di dunia ini tak ada satupun yang sama.
Semoga dengan adanya makalah ini di
harapkan bisa dijadikan motivasi bagi kita untuk lebih mendekatkan diri kepada
Allah SWT, karena dari segi penciptaan sampai perkembangannya pun kita tidak
lepas dari campur tangan zat Allah.
DAFTAR PUSTAKA
Widyosisworo,
Supartono dkk. Ilmu Alamiah Dasar, Graha Indonesia
Jalaluddin,
1996, Psikolog Agama, Jakata : PT Rajagrafindo Persada
Safuri, Rafy.
2009. Psikologi Islam. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada
http://tafany.wordpress.com/2007/10/27/hakikat-manusia-menurut-islam-by-ana-a-apriyati-muhammad-siti-khotipah/
[1]
http://tafany.wordpress.com/2007/10/27/hakikat-manusia-menurut-islam-by-ana-a-apriyati-muhammad-siti-khotipah/
[2]
Safuri, Rafy. 2009. Psikologi Islam. Jakarta : PT Rajagrafindo
Persada
[3] Maksudnya:
Allah memudahkan bagi anak Adam pengangkutan-pengangkutan di daratan dan di
lautan untuk memperoleh penghidupan.
[4]
http://tafany.wordpress.com/2007/10/27/hakikat-manusia-menurut-islam-by-ana-a-apriyati-muhammad-siti-khotipah/
[6] Maksudnya:
Allah memudahkan bagi anak Adam pengangkutan-pengangkutan di daratan dan di
lautan untuk memperoleh penghidupan.
Komentar
Coin Casino is one of the newer casinos with the newest technology that 카지노 has been launched 더킹카지노 회원가입 in 2019. The platform enables a wide variety of Minimum 메리트카지노 가입코드 Deposit: £10Withdrawal Times: EWallets: Instant and InstantWithdrawal Limitation: 24-48 hours; Customer Support: Live 코인카지노 가입쿠폰 Chat, 카지노 사이트 Email,