Langsung ke konten utama

MASALAH MANUSA DI ZAMAN KIWARI

MASALAH MANUSA DI ZAMAN KIWARI
Oleh : Muhammad Ali Reza


Bismillahirrahmanirrahim
Allahumma Shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad

Zaman modern telah membawa manusia kepada apa yang disebut dehumanisasi manusia. Proses dehumanisasi terjadi ketika manusia melupakan tujuan hidupnya dan ketika manusia kehilangan cinta. Yang karena dehumanisasi tersebut, manusia makin kehilangan nilai-nilai kemanusiaannya. (Saya kutip sedikit dari sinopsis buku Tasawuf for Beginners)

Apabila Anda melihat pemberitaan di televisi sekarang ini. Tidak sedikit berita yang mengabarkan tentang pembunuhan. Hatta pembunuh tersebut tidak tanggung-tanggung untuk memutilasi korbannya. (Sebetulnya saya ngeri, memuat kata “mutilasi” dalam tulisan ini)
Seorang Ibu yang membunuh anak kandungnya sendiri, hanya karena faktor ekonomi, dan takut tidak bisa menghidupi sang buah hati. Ya, manusia telah kehilangan cinta.
Saya akan mengambil contoh dari pemberitaan lagi. Di pemberitaan zaman sekarang ini pula, tidak sedikit manusia yang mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri (entah itu dengan cara gantung diri, meminum obat nyamuk, dan lain-lain), seolah-olah bunuh diri adalah solusi terakhir dari segala permasalahan yang dialaminya. Manusia telah melupakan tujuan hidupnya. Kang Jalal dalam bukunya Islam Aktual, menyebutnya;eksistensial vacum (kekosongan hidup). Ibarat layang-layang yang sedang terbang di udara, layang-layang tersebut bergerak kemana angin berhembus. Itulah problem yang terjadi pada manusia sekarang ini. Dan tulisan ini, ada kaitannya dengan kekeringan spiritual, yang di tulis oleh saudara Andi.


Dan solusi atau terapi yang saya berikan adalah dengan cara pemaknaan hidup (Logo Terapinya Victor Frankl) dan dengan pembacaan kisah-kisah spiritual yang syarat makna dan hikmah.
Sekian, tulisan dari saya ini. Semoga bermanfaat.Amin
Karena ilmu bersifat nisbi. Mungkin suatu saat nanti, pandangan saya mengenai hal ini bisa saja berubah. Saya tidak akan membela perihal tulisan saya yang singkat ini. Saya hanya ingin meneriakan kembali perkataan Mirabeau (salah satu arsitek revolusi Perancis), ia berkata: “Ada orang-orang yang tidak pernah mengubah pikirannya. Itulah orang-orang yang tidak pernah berpikir sama sekali.”


Wassalam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ah lo mah babaturan BTB

Pagi shob.. setelah sekian lama kita berkelana di muka bumi yag kita cintai ini, pastinya menumkan dan merasakan berbagai hal. dalam istilah IPS kita sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain, akan sangat perlu bantuan dan kerjasama dengan orang lain dalam setiap aspek kehidupan, seiring dengan berjalnnya waktu yang kita lewati kita akan sering berkenalan dengan orang dan disitulah terjalin istilah pertemanan / sahabat bahkan yang lebih jauh ialah menjadi pasangan hidup (suami/istri)

Makalah Perkembangan Lansia

KATA PENGANTAR Pertama-tama marilah kita panjatkan puji serta syukur kita kepada Tuhan yang Maha Esa, yang dimana sampai saat ini rahmat dan anugrah-Nya masih selalu tercurah pada kita, salawat dan salam semoga tetap tercurah kepada nabi Muhammad SAW, kepada keluarga dan para sahabat-sahabatnya. Penulis sebagai penyusun makalah Perkembangan moral dan keberagamaan pada lansia ini bertujuan untuk memberikan pemaparan tentang perkembangan moral dan keberagamaan yang terjadi pada lansia (lanjut usia), selain hal itu makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas mata kuliah Psikologi perkembangan. Semoga makalah ini bisa bermanfaat, terutama bagi mahasiswa yang sedang mempelajari mata kuliah psikologi perkembangan dan umumnya untuk seluruh pembaca. Bandung, 25 Desember 2011 Penyusun BAB I PENDAHULUAN A.       Latar Belakang Perkembangan menunjukan suatu proses tertentu yaitu suatu proses yang menuju ked...

Sejarah perkembangan tasawuf di Sumatra Barat

PENDAHULUAN             Sumatera Barat merupakan salah satu wilayah di Nusantara yang terpengaruh pemikiran tasawuf di Aceh. Ini bisa dibuktikan dengan berkembangnya pemikiran-pemikiran tasawuf dan ordo tarekat di wilayah ini. Salah satu ordo tarekat yang berkembang pesat di Sumatera Barat yang bermula dari Aceh, adalah Tarekat Syatariyah. Pembawa pertama tarekat ini adalah Syaikh Abdullah al-Syathari (wafat 1415 M., ada juga yang mengatakan tahun 1428).             Dari kenyataan tersebut jelas bahwa pemikiran tasawuf yang berkembang di Sumatera Barat dipengaruhi pemikir tasawuf Aceh, terutama dari Abdul Rauf Singkel. Itulah sebabnya, dalam masalah pemikiran tasawuf, orang-orang Islam di Sumatera Barat meng