PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH MANUSIA MODEREN
Oleh : Meta Malihatul M
Pertanyaan:
1. Masalah-maslaah psikoterapi apa yang dihadapi oleh manusia muslim dan modern?
2. Solusi seperti apa yang bersifat inovatif dalam Islam?
Jawaban:
1. Masalah-masalah psikoterapi yang dihadapi oleh manusia muslim dan modern merupakan suatu masalah yang sangat kompleks. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Pada hakikatnya, tidak akan ada asap kalau tidak ada api, artinya tidak akan ada suatu masalah jika tidak ada penyebabnya. Oleh karena itu, disini saya mencoba untuk memaparkan sedikit analisa dan interpretasi saya terhadap penyebab permasalahan tersebut
. Penyebab masalah yang sangat signifikan menurut ilmu hemat saya yaitu disebabkan adanya kelemahan iman, ilmu dan adanya krisis moral dalam setiap pribadi muslim dan modern. Artinya, ketika keimanan dan ilmu dalam hati kita kurang terhadap Allah SWT., maka sudah dipastikan kita akan mudah tergiur dan tergoda dengan gemerlap duniawi. Alhasil, ketika kita mudah tergoda maka kiita akan dengan mudah terjerumus kedalam jurang yang begitu nista.
Penyebab yang kedua yaitu krisisnya moral dalam setiap jiwa muslim dan manusia modern diera yang serba hedonis. Maksudnya adalah moral atau akhlak yang ada dalam diri setiap muslim dan manusia modern telah luntur bahkan hilang. Sungguh sangat ironis, jika sekarang banyak orang yang melakukan perbuatan-perbuatan amoral dan tindakan-tindakan asusila, seperti pembunuhan, pertikaian, pemerkosaan, kasus KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) dan lain sebagainya. Padahal, jika kita flashback kebelakang (berkaca pada sejarah Rasulallah SAW), esensi dari ajaran Rasulullah SAW. yaitu untuk menyempurnakan akhlak. Hal itu dikuatkan dengan sabda Rasulullah yang berbunyi:”Innama Bu’istu Liutammima Makaarimal Akhlak- Sesungguhnya Aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak”. Adapun realita yang terjadi pada muslim dan manusia modern diera sekarang yaitu sungguh sangat paradoks dengan ajaran yang dibawa Rasulullas SAW. Suatu zaman yang mengalami pemutarbalikan kembali (dejavu) dengan zaman yang pernah terjadi di zaman Rasulullah SAW. Salah satu sampelnya yaitu peristiwa pembunuhan terhadap anak, orang tua dan orang-orang yang tidak berdosa terjadi diera sekarang dan diera Rasulullah SAW.
Contoh lainnya yaitu, banyak orang yang frustasi akhirnya bunuh diri, banyak orang yang tidak bisa menjaga harga diri akhirnya diperkosa, banyak orang yang tidak bersyukur dengan harta yang dimiliki akhirnya korupsi dan lain sebagainya. Ada apakah gerangan? Mengapa hal tersebut bisa terjadi dan dialami oleh sebagian muslim dan manusia modern sekarang? Bukankah dalam teori humanistik dikatakan bahwa setiap pribadi seseorang itu baik dan selalu berpikiran positif? Lantas faktor apakah yang pada akhirnya menjadi pedoman dan landasan hidup orang-orang yang stres, depresi, bahkan sampai mati bunuh diri dan orang-orang yang selalu berbuat amoral dan asusila? Jawabannya yang tepat menurut analisis dan hemat ilmu saya adalah penyebab atau faktor demikian dikarenakan lemahnya iman, ilmu, dan moral yang ada dalam pribadi muslim dan manusia modern di era sekarang bahkan mungkin era yang akan datang. Sedangkan faktor pendukung yang menyebabkan semua muslim dan manusia modern jauh dari norma sya’riat (agama) dan sosial yaitu lemahnya keyakinan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. Syahdan, bahwa dalam diri manusia itu ada unsur-unsur atau sifat-sifat yang baik yang telah Allah berikan karena dalam proses pembutan manusia itu ada ruh Allah yang ditiupkan pada setiap manusia. Hal tersebut senada dengan firman
Allah dalam Al-Quran surat Al-Hijr ayat 29, yang artinya:
”Maka apabila Aku telah menyempurnakan (kejadian)nya, dan Aku telah meniupkan ruh (ciptaan)-Ku kedalamnya, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujudz”. Yang menjadi pertanyaan sekarang, sudahkah kita mengembangkan potensi positif yang ada dalam diri kita secara maksimal? Ketahuilah, bahwa jika potensi positif tersebut kita kembangkan dan kita maksimal dalam mengimplementasikan potensi positif tersebut maka derajat kita akan begitu tinggi dihadapan Allah SWT. dan orang yang telah mencapai derajat yang tinggi maka kita akan bisa mengalahkan derajat para malaikat. Sedangkan jika kita tidak bisa mengembangkan dan mengimplementasikan potensi positif tersebut dalam kehidupan sehari-hari maka kita akan termasuk orang yang merugi dan sesat dari jalannya. Sementara itu pula, derajat kita dihadapan Allah SWT. begitu rendah bahkan lebih rendah dari hewan sekalipun. Dalam kesempatan ini Allah SWT. telah berfirman dalam Al-Quran surat Al-A’raf ayat 179, yang artinya:”Dan sungguh, akan Kami isi Neraka Jahannam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai”. Itulah bebrapa faktor yang menyebabkan setiap muslim dan manusia modern sekarang jauh dari ajaran Islam yang dibawa oleh baginda agung Rasulullah SAW.
2. Solusi yang bersifat inovatif dalam perspektif Islam yang penulis tawarkan untuk menghadapi masalah-masalah psikoterapi yang dialami setiap muslim dan manusia modern yaitu dengan meminjam grand theory dari salah satu tokoh sufi akhlaki (‘amali) yaitu Syaikhul Imam Al-Ghazali. Adapun grand Theory tersebut yaitu Khauf (takut) dan Raja’ (berharap). Beliau menyatakan dalam buku yang berjudul ”Antara Harap dan Cemas”, bahwa segala penyakit atau masalah yang menimpa semua muslim dan manusia modern yaitu disebabkan oleh hilangnya rasa takut dan harap dalam jiwa-jiwa mereka. Pada intinya, ketika rasa takut dalam diri kita hilang maka kita akan mudah tergoda dengan hal-hal yang hedonis dan dapat menjerumuskan kita pada hal-hal yang seolah-olah apatis terhadap norma syari’at dan sosial. Contohnya yaitu ketika rasa takut hilang dalam diri kita maka kita akan melalukan perbuatan amoral dan asusila seperti pembunuhan, pertikaian, pemerkosaan, kasus KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) dan lain sebagainya. Sedangkan jika rasa harap hilang dalam diri kita maka akan hilang pula rasa percaya diri, keyakinan dan motifasi diri untuk selalu berbuat dan berperilaku positif dalam kehidupan sehari-hari. Negatif Impact yang disebabkan dari hilangnya rasa harap yaitu kita akan mudah frustasi, merasa teralienasi (The Hollow Man), stres, depresi, terjangkit penyakit shizofrenia bahkan sampai bunuh diri. Naudzu billahi min dzalik....
Oleh sebab itu, hal yang harus kita persiapkan dalam menghadapi arus transformasi zaman adalah dengan memupuk keimanan, ketakwaan dan moral yang kuat. Dan untuk mengakhiri tulisan ini, penulis mengambil benang merah dan sarannya terhadap semua muslim dan manusia modern bahwa masalah-masalah psikoterapi yang sedang menyebar harus kita siasati dengan salah satu grand theory yang diambil dari Syaikul Imam Al-Ghazali yaitu Khauf dan Raja’. Mudah-mudahan dengan memahami serta mengaplikasikan grand theory tersebut, penyakit atau masalah-masalah psikoterapi akan mudah diatasi. Amin Ya Rabbal A’lamin....
Komentar