Langsung ke konten utama

PERMASALAHAN MANUSIA MODERN

Oleh: Hikmat Romdon

Bismilahirahmanirrahim…

Assalamualaikum wr wb.
Menurut analisa saya berdasarkan keadaan yang saya lihat di kalangan masyarakat mulai dari tataran masyarakat perkampungan sampai masyarakat perkotaan yang hidup ditengah-tengan keramaian, mulai dari masyarakat biasa “Rakyat” sampai pejabat, mereka itu beragama Islam terutama di Indonesia yang mayoritas beragama Islam, namun kenapa ke-Islamannya itu hanya sebatas pengakuan belaka, akan tetapi cerminan dari Islam itu sendiri kurang menonjol. Makanya terjadilah kasus korupsi, pemerkosaan, hamil pada usia dini dan sebagainya. Hal inilah salah satu permasalahan yang ada pada masyarakat modern seperti yang dialami sekarang.Dalam hal ini kita akui dengan perubahan dari zaman ke zaman, secara tidak langsung masyarakat dituntut untuk memenuhi kebutuhan pokok yang serba mahal dan gemerlap yang mau tidak mau hal itu harus terpenuhi, makanya masyarakat menjadi hedonisme dan bersifat materialistis, hal ini juga yang melatarbelakangi terjadinya kasus-kasus yang yang amoral dan tidak sesuai dengan hukum.
Menurut Ari Ginanjar dalam bukunya Kecerdasan Emosional Dan Spiritual. dia mengatakan, manusia tidak akan setabil keadaannya (bermasalah) jikalau dalam dirinya hilang Ghirah spiritualnya. Oleh karena itu antara kecerdasan intelegensi, emosi dan spiritual harus seimbang, bahkan yang harus dititik beratkan adalah kecerdasan spiritual.
Berdasarkan paparan di atas, manusia tidak akan melakukan tindakan yang amoral jika dalam dirinya terdapat spiritual yang kokoh, dan permasalahan yang ada pada manusia modern sekarang adalah kurangnya spiritual (kekeringan spiritual).

Lalu bagaimana solusinya:

Manusia harus sadar akan kewajiban yang ditibankan oleh Sang Pencipta kepada hamba-Nya, bahwa manusia sebagai kholifah di bumi, bukan melakukan tindakan yang amoral (merusak).
Manusia harus bersikap zuhud agar tidak bersifat materialistis.
Tanamkan keimanan dalam diri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ah lo mah babaturan BTB

Pagi shob.. setelah sekian lama kita berkelana di muka bumi yag kita cintai ini, pastinya menumkan dan merasakan berbagai hal. dalam istilah IPS kita sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain, akan sangat perlu bantuan dan kerjasama dengan orang lain dalam setiap aspek kehidupan, seiring dengan berjalnnya waktu yang kita lewati kita akan sering berkenalan dengan orang dan disitulah terjalin istilah pertemanan / sahabat bahkan yang lebih jauh ialah menjadi pasangan hidup (suami/istri)

Makalah Perkembangan Lansia

KATA PENGANTAR Pertama-tama marilah kita panjatkan puji serta syukur kita kepada Tuhan yang Maha Esa, yang dimana sampai saat ini rahmat dan anugrah-Nya masih selalu tercurah pada kita, salawat dan salam semoga tetap tercurah kepada nabi Muhammad SAW, kepada keluarga dan para sahabat-sahabatnya. Penulis sebagai penyusun makalah Perkembangan moral dan keberagamaan pada lansia ini bertujuan untuk memberikan pemaparan tentang perkembangan moral dan keberagamaan yang terjadi pada lansia (lanjut usia), selain hal itu makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas mata kuliah Psikologi perkembangan. Semoga makalah ini bisa bermanfaat, terutama bagi mahasiswa yang sedang mempelajari mata kuliah psikologi perkembangan dan umumnya untuk seluruh pembaca. Bandung, 25 Desember 2011 Penyusun BAB I PENDAHULUAN A.       Latar Belakang Perkembangan menunjukan suatu proses tertentu yaitu suatu proses yang menuju ked...

Sejarah perkembangan tasawuf di Sumatra Barat

PENDAHULUAN             Sumatera Barat merupakan salah satu wilayah di Nusantara yang terpengaruh pemikiran tasawuf di Aceh. Ini bisa dibuktikan dengan berkembangnya pemikiran-pemikiran tasawuf dan ordo tarekat di wilayah ini. Salah satu ordo tarekat yang berkembang pesat di Sumatera Barat yang bermula dari Aceh, adalah Tarekat Syatariyah. Pembawa pertama tarekat ini adalah Syaikh Abdullah al-Syathari (wafat 1415 M., ada juga yang mengatakan tahun 1428).             Dari kenyataan tersebut jelas bahwa pemikiran tasawuf yang berkembang di Sumatera Barat dipengaruhi pemikir tasawuf Aceh, terutama dari Abdul Rauf Singkel. Itulah sebabnya, dalam masalah pemikiran tasawuf, orang-orang Islam di Sumatera Barat meng